7 Kecelakaan medis yang bisa terjadi pada pasien

| 10 Feb 2014


Kecelakaan bisa saja terjadi, bahkan pada orang yang bekerja dalam bidang kesehatan dan melayani banyak orang yang sakit. Data menunjukkan bahwa seperempat juta orang mengalami luka tambahan karena kesalahan yang dilakukan perawat atau dokter.

Lantas, kesalahan apa saja yang bisa dilakukan oleh para petugas medis?

1. Alat kedokteran tertinggal di dalam tubuh



Hal ini telah terjadi beberapa kali karena perawat yang ikut melakukan operasi pada pasien biasanya melupakan jumlah peralatan yang digunakannya dalam tubuh.  ketika selesai, mereka terkadang melupakan satu atau dua alat dalam tubuh pasien. Jika Anda mendapat rasa sakit tak wajar, pembengkakan, atau demam setelah operasi, sebaiknya segera periksakan .

2. Salah pasien



Salah pasien atau pasien yang tertukar bisa terjadi ketika staf rumah sakit salah mencampurkan nama atau penyakit yang diderita.  Sebelum melakukan prosedur operasi di sebuah rumah sakit, sebaiknya cek ulang biodata Anda pada perawat. Pastikan nama, tempat tanda lahir, dan informasi lainnya benar. 

3. Dokter palsu



Beberapa aktor atau orang pernah berpura-pura menjadi dokter. Tentunya obat atau pemeriksaan yang mereka berikan pada pasien juga palsu dan bisa semakin memperburuk keadaannya.  Sebelum diperiksa dokter, sebaiknya periksa apakah dokter atau rumah sakit yang Anda datangi memiliki kredibilitas tinggi. 

4. Instalasi Gawat Darurat yang penuh



Ketika UGD sudah penuh, seseorang bisa merasa sangat kesakitan hanya karena menunggu tempat tidur kosong. Ada baiknya jika Anda terlebih dahulu memesan tempat atau meminta dokter menelepon instalasi gawat darurat sebelum Anda tiba. 

5. Gelembung udara dalam darah



Penggunaan tabung dada cukup umum di rumah sakit. Namun kesalahan bisa terjadi ketika perawat tidak menutup tabung dada dengan rapat, Hal ini berbahaya karena udara bisa terjebak dan memotong suplai darah ke paru-paru, jantung, ginjal, dan otak. 

6. Mengobati bagian tubuh yang salah



Meski jarang terjadi, namun hal ini sangat bisa terjadi. Hal ini dikarenakan grafik pasien yang tidak benar atau dokter yang salah membaca hasil rontgent. Ada baiknya Anda mengonfirmasi perawat dan dokter bedah mana yang melakukan operasi serta bagian tubuh mana yang seharusnya dioperasi. 

7. Bangun ketika operasi



Ini tentu tak ingin dialami oleh semua orang. Beberapa dokter memberikan anestesi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan penumpang bangun saat difoto. Jika kadar anestesi yang digunakan cukup kecil maka seseorang bisa terbangun atau terjaga, namun tak bisa merasakan apa yang dilakukan. Kebanyakan pasien hanya bisa merasakan tekanan setiap kali bagian tubuhnya dicolek, atau dipotong. 

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲