Perokok itu kalau dikasih tau resiko soal
penyakit akibat rokok, pasti nggak takut. Dikasih tau soal penghematan
uang pun, gak akan masuk, karena duitnya ada.
Tapi ada satu hal yang terlewat mengenai rokok, yaitu hubungan antara manusia dengan manusia.
*Maksudnya gimana?
Oke, kita bahas.
Ketika kamu merokok, lalu asap rokok kamu dihisap orang lain dan sifatnya mengganggu, pastinya orang terseb
Tapi ada satu hal yang terlewat mengenai rokok, yaitu hubungan antara manusia dengan manusia.
*Maksudnya gimana?
Oke, kita bahas.
Ketika kamu merokok, lalu asap rokok kamu dihisap orang lain dan sifatnya mengganggu, pastinya orang terseb
ut
tidak akan ridho ya? Mungkin dia yang menghisap rokok kamu akan diam
saja, tapi tetep dia sebenernya nggak ridho menghisap asap rokok kamu.
Kita segarkan kembali ingatan kita ke sebuah hadist dari Rasulullah SAW:
“Orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa shalat, puasa, dan zakatnya. Namun ia pernah mencela orang, mencaci orang, memakan harta orang, memukul, dan menumpahkan darah orang. Maka ia pun harus memberikan pahala amal baiknya kepada orang-orang itu. Jika amal baiknya sudah habis dibayar semua, diambilah dosa mereka untuk diberikan kepadanya. Maka ia pun dilemparkan ke neraka.”
(HR.Muslim (hadis no. 6522), al-Tirmidzi (hadis no.2418) )
*Lalu apa hubungannya hadist tersebut dengan rokok?
begini, ketika kamu merokok dan asap kamu mengenai orang lain yang tidak merokok, tentunya dia dalam hati akan marah karena sebenarnya tidak ridho menghisap asap rokok kamu. Nah, di hari kiamat nanti, orang-orang yang tidak ridho menghisap asap rokok kamu (namun terpaksa dan tidak sengaja tetap menghisap), akan menuntut kamu karena dia merasa dianiaya oleh kamu. Pada saat itulah kamu harus memberikan amal kebaikan kamu kepada mereka. Kalau amal kebaikan kamu habis, maka dosa mereka akan ditimpakan kepada kamu, dan dilemparlah kamu ke neraka.
* tapi kan merokok itu hukumnya bukan haram, tapi makruh?
Hukum makruh itu urusan kamu dengan Alloh (Habluminalloh), tapi urusan kamu dengan orang2 yang merasa kamu aniaya itu Habluminannas. Dan akan diberlakukan qisas.
Jangankan dengan orang lain, seorang anak pun bisa menuntut qisas kepada ayahnya sendiri.
Jadi lebih baik segera berhentilah merokok, sebelum amal baik kalian di dunia kelak akan digerogoti oleh kelakuan kalian sendiri
Kita segarkan kembali ingatan kita ke sebuah hadist dari Rasulullah SAW:
“Orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa shalat, puasa, dan zakatnya. Namun ia pernah mencela orang, mencaci orang, memakan harta orang, memukul, dan menumpahkan darah orang. Maka ia pun harus memberikan pahala amal baiknya kepada orang-orang itu. Jika amal baiknya sudah habis dibayar semua, diambilah dosa mereka untuk diberikan kepadanya. Maka ia pun dilemparkan ke neraka.”
(HR.Muslim (hadis no. 6522), al-Tirmidzi (hadis no.2418) )
*Lalu apa hubungannya hadist tersebut dengan rokok?
begini, ketika kamu merokok dan asap kamu mengenai orang lain yang tidak merokok, tentunya dia dalam hati akan marah karena sebenarnya tidak ridho menghisap asap rokok kamu. Nah, di hari kiamat nanti, orang-orang yang tidak ridho menghisap asap rokok kamu (namun terpaksa dan tidak sengaja tetap menghisap), akan menuntut kamu karena dia merasa dianiaya oleh kamu. Pada saat itulah kamu harus memberikan amal kebaikan kamu kepada mereka. Kalau amal kebaikan kamu habis, maka dosa mereka akan ditimpakan kepada kamu, dan dilemparlah kamu ke neraka.
* tapi kan merokok itu hukumnya bukan haram, tapi makruh?
Hukum makruh itu urusan kamu dengan Alloh (Habluminalloh), tapi urusan kamu dengan orang2 yang merasa kamu aniaya itu Habluminannas. Dan akan diberlakukan qisas.
Jangankan dengan orang lain, seorang anak pun bisa menuntut qisas kepada ayahnya sendiri.
Jadi lebih baik segera berhentilah merokok, sebelum amal baik kalian di dunia kelak akan digerogoti oleh kelakuan kalian sendiri
0 komentar:
Posting Komentar